pada tiap tiap singgah yang kita unggah
aku meletakkan tumpu dengan gagah
koyaknya rasamu karena permainanmu sendiri
bukan bagian dari apa yang ingin aku jadikan
ada peluhmu saat menunggu
ada lelahku saat mencari tau
tapi kau lengah
terburu buru berburu hati yang baru
tanpa sadar segala yang pernah kita buat memasir begitu saja
tertimbun waktu
terpisah jarak
tak cukup membutakan nurani meski didalam semak
kejanggalan bertamu tanpa mengetuk pintu
memasuki ruang hampa dan duduk disampingku
kemudian ia bercerita
lalu pamit dan berlalu begitu saja
iya, begitu saja