Páginas

Sunday, January 31, 2016

aku dan aku yang lain

aku tidak sengaja berpapasan dengan aku yang lain
di bawah lampu merah kehidupan
di pesimpangan waktu menuju langit yang menjingga

ia adalah hati nuraniku sendiri
ia membawa pisau tajam dan menusukku tanpa permisi

aku tengah terkapar
menangis getir tanpa airmata
tertawa sinis tanpa suara
aku bernafas sekaligus tidak bernafas
aku hidup dan mati dalam waktu yang sama

seharusnya kita bertemu lebih awal
agar tak perlu menjadi musuh untuk diri sendiri
karena kamu adalah aku, hati nurani
bukan begitu ?
seharusnya aku mendengarkanmu lebih awal
agar kita bisa bersahabat setiap waktu

karena seharusnya memang begitu

No comments:

Post a Comment